Sabtu, 17 Januari 2009

Tips menulis cerpen(cerita pendek)

Menulis cerpen (cerita pendek) bisa menjadi awal karir yang baik sebagai penulis fiksi. Menulis cerita yang panjang banget, kayak novel pastinya lebih membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak. Belum lagi nyari penerbit yang mau nerbitin. Cerita pendek bisa menjadi terobosan dalam karir menulis. Lebih banyak alternatif bagi penulis cerita pendek untuk dikenal, daripada novel. Majalah dan koran banyak yang menerima cerita pendek. Blog bisa juga menjadi alternatif dimuatnya cerita pendek di internet. Seringnya nama penulis muncul dalam cerita pendek yang dimuat di berbagai majalah dan koran, bisa menjadi pertimbangan positif bagi penerbit,kalau penulis tersebut menyodorkan naskah cerita yang lebih panjang seperti novel ke penerbit.

Tulisan ini ditujukan buat penulis pemula yang mau menulis cerita pendek dengan baik. Sesuai namanya, menulis cerita pendek memiliki keunikan tersendiri.

TemaSebaiknya kamu memiliki tema yang jelas saat menulis cerpen, tentang cerita seperti apa yang ingin kamu tulis. Pesan apa yang ingin kamu sampaikan kepada pembaca. Dengan adanya tema, yang menjadi tulang punggung cerita, maka cerpen kamu akan meninggalkan kesan tersendiri pada pembaca. Penetapan tema dari awal juga berguna agar saat menulis, kamu nggak terlalu jauh melenceng dari cerita sudah ditetapkan.

Alur ceritaFokuslah pada satu alur cerita sesuai dengan tema yang sudah ditetapkan sebelumnya. Karakter tambahan, sejarah, latar belakang, dan detail lainnya sebaiknya memperkuat alur cerita ini. Percabangan alur cerita mutlak harus dihindari.

KarakterJangan menggunakan jumlah karakter yang terlalu banyak. Semakin banyak karakter bisa membuat cerita kamu jadi terlalu panjang dan nggak fokus pada tema. Gunakan karakter secukupnya yang sesuai dengan alur cerita.

Sepenggal kisah hidupNamanya aja cerita pendek, sehingga cerpen hanya menceritakan tentang sekelumit kisah dalam hidup karakter yang kamu buat. Jika karakter kamu memiliki kisah hidup yang sangat panjang, tulis hanya sebagai background yang menjadi penguat tema cerita tersebut. Tekankan hanya pada satu bagian dari hidupnya untuk ditulis.

Penggunaan kataBagaimanapun cerpen memiliki keterbatasan dalam jumlah kata yang bisa dipakai, apalagi cerita super pendek seperti flash fiction. Seringkali majalah atau koran tertentu benar-benar membatasi jumlah kata yang bisa dipakai. Jadi, kamu sebaiknya menggunakan pilihan kata yang efisien dan menghindari menggunakan kalimat deskriptif yang berpanjang-panjang.

ImpresiSecara tradisional, cerpen dimulai dengan pengenalan karakter, konflik, dan resolusi. Alternatif lain, kamu bisa membuat impresi pada pembaca justru pada awal cerita, dengan langsung menghadirkan konflik. Karakter kamu sudah berada di dalam kekacauan besar. Hal ini akan membuat pembaca semakin penasaran, ada apa yang terjadi sebenarnya, bagaimana karakter tersebut akan mengatasi persoalannya. Pengenalan karakter, setting, dll dapat dilakukan secara perlahan-lahan di bagian cerita berikutnya.

KejutanBeri kejutan pada pembaca di akhir cerita. Hindari membuat akhir cerita yang mudah ditebak.

KonklusiJangan biarkan pembaca meraba-raba dalam gelap pada akhir cerita kamu. Pastikan konklusi di akhir cerita kamu memuaskan, tapi juga nggak gambang ditebak. Pembaca perlu dibuat berkesan pada akhir cerita, tentang apa yang terjadi pada karakter tersebut. Akhir cerita yang mengesankan akan selalu diingat oleh pembaca, bahkan setelah lama mereka selesai membaca cerita tersebut.
Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar