Sabtu, 17 Januari 2009

Iman dan Cinta

Iman dan Cinta

“Demi jiwaku yang berada di tangannya tiada pernah kamu masuk surga sampai kamu beriman, dan tiada pernah kamu beriman sampai kamu saling cinta” Hadist Syarif HR. Muslim.

Cinta memiliki makna yang lebih khusus dari pada rasa Suka, kadang seseorang pernah suka pada sesuatu atau suka pada seseorang. Dan tidak sampai dalam tataran Cinta dan pelibatan perasaan padanya. Dan itulah perasaan cinta dan bukan suka.

Cinta adalah ruh kehidupan, obat (penawar) hati, dan peneguh kedamaian anak manusia.
Jika hukum grafitasi mengikat (menjaga) bumi, planet-planet, bintang-bintang, dari saling bertubrukan, berjatuhan, terbakar dan lenyap. Maka hukum cinta dialah yang mengikat hubungan kemanusiaan dari saling bersengketa dan menghancurkan, dan yang menggagalkan peperangan.

Ini semua adalah makna cinta yang diketahui manusia sejak dulu dan sekarang. Mereka berkata: “Kalau cinta berkuasa maka manusia tiada memerlukan lagi keadilan dan hukum”.
Dahulu seorang sufi bersyair:
“Sungguh Cintalah yang telah memergikan sang pelancong, yang menetapkan sang debu, menjernikan sang keruh, menyembuhkan sang penyakit, mensurgakan sang penjara, menikmatkan sang derita, mengkasih-sayangkan sang paksaan, dan dialah yang melunakkan si besi, menggemburkan si batu, yang membangkitkan sang mati, dan meniupkannya kehidupan……”

“Ia-lah Cinta, sayap yang menerbangkan manusia matrealistis ke angkasa, yang menghubungkan ikan dengan penjual ikan, dan Si kaya kepada kekayaan……”.

“Semoga Allah memberkahi para penghamba materi dan penghamba trend (Glamoritas) gaya hidupnya dan hartanya!! Tanpa memperlisihkan sesuatu. Dan kita akan mendirikan pemerintahan cinta yang tak pernah hilang dan lenyap….!!."

“Semoga Allah selalu menghidupkan cinta yang melimpah! sang dokter dari penyakitku dan deritaku! sang obat masa ringan (kecil) dan dewasaku! Penawar dahagaku! Pengobat lukaku.!"

Seorang wartawan sastrawan berkata tentang seluk-beluk jiwa:
“Nampak dari kejauhan kilauan cahaya ditengan laut seolah bintang penunjuk, dan saya pun berangan-angan kalau di kehidupan mendatang aku seperti bintang penunjuk tadi,…dan siapa diantara kami yang tak berkeinginan di kehidupan mendatangnya memiliki bintang penunjuk tadi?.......bintang penunjuk yang selalu ada di setiap masa…dan apa yang terjadi?
Kebijaksanaan….apa yang diberikannya ke kita selain perkataan yang kering?
Kewaspadaan…..apa yang diberikannya ke kita selain ketakutan yang abadi?
Pekerjaan………apa yang diberikannya ke kita selain keringat yang bercucuran dan dendam yang memahkota?
Harta…………apa yang diberikannya ke kita selain ketakutan, kewaspadaan, keringat, dan kesulitan?
Cinta……….sungguh dialah perhiasan satu-satunya yang memberikan keamanan, bertahan hidup (survive) dan kedamaian.
Kita mencintai segala sesuatu……semua orang……kita mencintai sebuah bencana seperti kita mencintai sebuah kenikmatan…….Yang Pertama kali memberikan kekuatan untuk tetap berdiri, dan yang mengkilaukan jiwa seolah-olah selalu siap berkilau…Yang Kedua yang meniupkan kelembutan panasnya peperangan, kita mencintai kehidupan dari awal hingga akhirnya, yang didalamnya terdapat kehidupan dan kematian!!
Dan dapatkah seseorang mencintai cinta yang seperti ini?? Jika ada maka rajalah Dia………….,
DAN AKU MENJAWAB...MENCOBALAH UNTUK MENERIMA."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar